Sistem dan Kegiatan Pendidikan Pada Prasekolah, TK (PAUD),
dan SD.
v Kebijakan Pemerintah Tentang PAUD
1.
Menurut NAEYC 1992
(National Assosiation for the education of young
children) menyatakan bahwa “ anak usia dini adalah anak yang berada pada
rentang usia 0-8 tahun yang tercakup dalam program pendidikan di taman
penitipan anak, penitipan anak pada keluarga (child care home), pendidikan
prasekolah, TK dan SD
2.
UU RI No 20 Tahun 2003 tentang
sisdiknas Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah
suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
6 tahun yang dilakukan dengan pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohaniagar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendiidkan lanjut
v
Hakikat PAUD
PAUD
artinya suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
Dalam UU Sisdiknas Tahun 2003 Pasal
28 dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui
jalur pendidikan formal (taman kanak-kanak) jalur pendidikan non formal
(kelompok bermain/KB, taman penitipan anak/TPA
A.
Pentingnya
pendidikan Prasekolah, TK (PAUD)
Pentingnya
pendidikan anak usia pra sekolah sebagai salah satu fase pendidikan seumur
hidup. Pada hakikatnya, belajar harus berlangsung sepanjang hayat. Untuk
menciptakan generasi yang berkualitas. Karena perilaku seseorang terbentuk pada
rentang usia ini. Masa ini sering disebut the golden age (usia emas).
B.
Fungsi dan tujuan pendidikan
Prasekolah TK (PAUD) , dan SD.
1.
Fungsi PAUD
Membina,
menumbuhkan, dan Mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal, (kognitif,
bahasa, fisik/motorik halus dan motorik kasar, sosial, dan emosional) sehingga
terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar
dapat mempersiapkan diri memasuki tahap selanjutnya.
2.
Tujuaan PAUD
·
Memberikan pengasuhan dan
pembimbingan yang memungkinkan
·
Mengidentifikasi penyimpangan yang
mungkin terjadi
·
Menyediakan pengalaman yang beraneka
ragam dan mengasyikkan bagi anak usia dini, mengembangkan potensi dan siap
mengikuti pendidikan di SD
·
Membangun landasan bagi
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan
bartaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kritis, kreatif, inovatif,
mandiri, percaya diri, warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
·
Mengembangkan potensi kecerdasan
spiritual, intelektual, emosional, dan sosial pada masa emas pertumbuhannya dlm
lingkungan bbermain yang edukatif dan menyenangkan.
C.
Prinsip-Prinsip Melaksanakan Pendidikan prasekolah,
TK (PAUD) Dan SD
Pelaksanaan bimbingan di taman kanak-kanak
perlu memperhatikan prinsipprinsip
sebagai berikut :
sebagai berikut :
1) Bimbingan bagian
penting dari proses pendidikan.
Proses pendidikan bukanlah proses pengembangan segi intelektual semata,
melainkan proses pengembangan seluruh segi kepribadian anak, karena
kepribadian anak tidak dapat dipilah-pilah ke dalam serpihan-serpihan tertentu.
Pendidikan bukan pula proses menyamakan perkembangan anak, tetapi proses
mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak untuk mengembangkan totalitas
kepribadiannya sebagai makhluk pribadi, sosial, dan makhluk Tuhan. Kehadiran
bimbingan di dalam praktek pendidikan tidak cukup dipertautkan dengan proses
pengajaran melainkan juga perlu dipertautkan dengan berbagai kegiatan lain yang
menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak.
Proses pendidikan bukanlah proses pengembangan segi intelektual semata,
melainkan proses pengembangan seluruh segi kepribadian anak, karena
kepribadian anak tidak dapat dipilah-pilah ke dalam serpihan-serpihan tertentu.
Pendidikan bukan pula proses menyamakan perkembangan anak, tetapi proses
mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak untuk mengembangkan totalitas
kepribadiannya sebagai makhluk pribadi, sosial, dan makhluk Tuhan. Kehadiran
bimbingan di dalam praktek pendidikan tidak cukup dipertautkan dengan proses
pengajaran melainkan juga perlu dipertautkan dengan berbagai kegiatan lain yang
menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak.
2) Bimbingan
diberikan kepada semua anak didik dan bukan hanya untuk anak yang menghadapi
masalah.
Semua anak didik memerlukan bantuan, baik yang
dianggap tidak punya masalah maupun anak yang menghadapi masalah. Anak yang
dianggap tidak memiliki masalah membutuhkan bimbingan, karena anak perlu tetap
mengembangkan kemampuan yang ada pada dirinya. Bantuan yang diberikan pada anak
seperti ini bersifat pencegahan dan pengembangan. Sementara bimbingan untuk
anak yang bermasalah lebih bersifat perbaikan.
3) Bimbingan
merupakan proses yang menyatu (integratif) dalam semua kegiatan pendidikan
Bimbingan merupakan salah satu kegiatan
pendidikan di samping pengajaran dan latihan. Pelaksanaan bimbingan di taman
kanak-kanak tidak dapat dipisahkan dalam keseluruhan proses pembelajaran.
Ketika guru melaksanakan kegiatan pengajaran dan latihan, ketika itu pula guru
dapat melaksanakan proses bimbingan. Guru dapat melaksanakan proses bimbingan
dengan menggunakan metode pembelajaran yang seringkali digunakan dalam
mengajar.
4) Bimbingan harus
berpusat pada anak yang dibimbing
Kejelasan arah kepada siapa proses bimbingan
itu dilakukan akan mewujudkan hasil yang baik dari suatu proses yang dilakukan.
Guru tidak boleh sembarangan memberikan bimbingan, bimbingan yang dilakukan
guru harus dilatarbelakangi pemahaman terhadap kondisi permasalahan anak yang
dibimbingnya.
5) Kegiatan bimbingan
mencakup seluruh kemampuan perkembangan anak yang
meliputi kemampuan fisik-motorik, kecerdasan, sosial, maupun emosional.
Bimbingan yang dilakukan di taman kanak-kanak perlu berorientasi pada seluruh aspek perkembangan anak, tidak hanya terpusat pada satu aspek perkembangan saja. Terhambatnya perkembangan salah satu aspek yang ada pada diri anak, dapat menghambat perkembangan aspek-aspek yang lain. Perkembangan kemampuan fisik terkait dengan perkembangan motorik halus dan motorik kasar anak dan terkait pula dengan perkembangan kemampuan intelektual, sosial dan emosionalnya. Demikian pula dengan aspek-aspek perkembangan lain yang saling bertautan.
meliputi kemampuan fisik-motorik, kecerdasan, sosial, maupun emosional.
Bimbingan yang dilakukan di taman kanak-kanak perlu berorientasi pada seluruh aspek perkembangan anak, tidak hanya terpusat pada satu aspek perkembangan saja. Terhambatnya perkembangan salah satu aspek yang ada pada diri anak, dapat menghambat perkembangan aspek-aspek yang lain. Perkembangan kemampuan fisik terkait dengan perkembangan motorik halus dan motorik kasar anak dan terkait pula dengan perkembangan kemampuan intelektual, sosial dan emosionalnya. Demikian pula dengan aspek-aspek perkembangan lain yang saling bertautan.
6) Bimbingan harus
dimulai dengan mengenal (mengidentifikasi) kebutuhankebutuhan
yang dirasakan oleh anak.
yang dirasakan oleh anak.
Bimbingan di taman kanak-kanak diawali dengan
mengidentifikasi berbagai kebutuhan anak, karena masing-masing anak memiliki
kebutuhan yang berbedabeda.
Pemenuhan kebutuhan yang dilakukan melalui proses bimbingan akan menunjang proses perkembangan anak selanjutnya.
Pemenuhan kebutuhan yang dilakukan melalui proses bimbingan akan menunjang proses perkembangan anak selanjutnya.
7) Bimbingan harus
luwes (fleksibel) sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan anak.
Pemahaman terhadap kebutuhan dan tingkat perkembangan anak yang berbeda satu sama lain membuat guru perlu melakukan bimbingan secara fleksibel. Guru tidak dapat memberikan bimbingan dengan pendekatan yang sama pada setiap anak, karena kebutuhan dan perkembangan anak satu sama lain berbeda.
Pemahaman terhadap kebutuhan dan tingkat perkembangan anak yang berbeda satu sama lain membuat guru perlu melakukan bimbingan secara fleksibel. Guru tidak dapat memberikan bimbingan dengan pendekatan yang sama pada setiap anak, karena kebutuhan dan perkembangan anak satu sama lain berbeda.
8) Dalam menyampaikan
permasalahan anak kepada orang tua hendaknya diciptakan situasi aman dan
menyenangkan sehingga memungkinkan komunikasi yang wajar dan terhindar dari
kesalahpahaman.
Masalah yang dihadapi anak di taman
kanak-kanak merupakan masalah yang tidak dapat dipisahkan dari peran orang tua
di rumah, karena masalah anak seringkali berhubungan dengan masalah-masalah yang
ada dalam keluarganya.
Penyampaian masalah anak kepada orang tua perlu disampaikan secara lugas dan tidak menyinggung perasaan orang tua sehingga terhindar dari salah sangka orang tua terhadap gurunya.
Penyampaian masalah anak kepada orang tua perlu disampaikan secara lugas dan tidak menyinggung perasaan orang tua sehingga terhindar dari salah sangka orang tua terhadap gurunya.
9) Dalam melaksanakan
kegiatan bimbingan hendaknya orang tua diikutsertakan agar mereka dapat
mengikuti perkembangan dan memberikan bantuan kepada anaknya di rumah Kerjasama
antara orang tua dan guru merupakan salah satu kunci keberhasilan bimbingan di
taman kanak-kanak. Penanganan yang dilakukan guru di taman kanak-kanak tanpa
disertai dukungan dan kerjasama orang tua di rumah akan membuat permsalahan
yang dihadapi anak tidak dapat diselesaikan secara cepat.
Hal ini dapat terjadi karena adanya perbedaan
perlakuan yang diterima anak ketika anak belajar di taman kanak-kanak dan
ketika anak berada di rumah.
Perbedaan perlakuan ini akan lebih menyulitkan anak untuk dapat menyelesaikan permasalahannya. Dengan adanya kerjasama dan perlakuan yang sama antara orang tua dan guru memungkinkan upaya penyelesaian masalah anak dapat berjalan sebaik mungkin.
Perbedaan perlakuan ini akan lebih menyulitkan anak untuk dapat menyelesaikan permasalahannya. Dengan adanya kerjasama dan perlakuan yang sama antara orang tua dan guru memungkinkan upaya penyelesaian masalah anak dapat berjalan sebaik mungkin.
10) Bimbingan
dilakukan seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
guru sebagai pelaksana bimbingan dan bilamana perlu dikonsultasikan kepada
kepala sekolah dan tenaga ahli
guru sebagai pelaksana bimbingan dan bilamana perlu dikonsultasikan kepada
kepala sekolah dan tenaga ahli
Keterbatasan kemampuan yang dimiliki guru
perlu disadari secara arif namun demikian bimbingan tetap perlu dilaksanakan
seoptimal mungkin. Dalam upaya memberikan bantuan pada anak didik, guru dapat
bekerja sama dengan pihak lain yang lebih berkompeten untuk membantu
perkembangan anak. Kerjasama ini dapat dilakukan dengan dokter, psikolog,
psikiater atau ahli lain yang ada hubungannya dengan berbagai masalah yang
dihadapi anak didik.
11) Bimbingan harus
diberikan secara berkelanjutan
Bimbingan yang dilakukan pada anak taman
kanak-kanak tidak bersifat sementara. Bimbingan tidak hanya dilakukan bila ada
berbagai masalah yang dihadapi anak, tetapi bimbingan perlu dilakukan secara
berkelanjutan dan senantiasa berorientasi pada upaya untuk membantu
perkembangan anak seoptimal mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar